Bagaimana Kita Menyusui saat Hamil


Kehamilan diluar perencanaan?
Ya begitulah istilahnya, Belum lama melahirkan dan sedang memberikan ASI ekslusif pada bayi, tiba-tiba Anda dinyatakan postif hamil lagi.

Hal ini bisa saja terjadi dilingkungan Anda, menurut para pakar ahli ASI dan Gizi, jika kehamilan Anda dinyatakan sehat oleh dokter, teruskan menyusui. Secara alami tubuh akan memprioritaskan pemberian zat gizi kepada janin yang sedang tumbuh, tanpa mengurangi porsi yang dibutuhkan untuk membentuk ASI.
Dari beberapa penelitian juga menyimpulkan, sepanjang ibu sehat tidak ada teori yang menvonis menyusui dapat memicu keguguran atau persalinan prematur. Adanya hormon oksitosin yang dilepas tubuh saat menyusui, ditakutkan akan merangsang kontraksi rahim. Padahal, rahim memiliki daya tahan cukup kuat untuk mencegah efek hormon oksitosin.

Teruskan menyusui jika:
  • Saat kehamilan dinyatakan sehat dan normal oleh dokter.
  • Bila usia bayi di bawah 6 bulan. Rekomendasi AmericanAcademy of Pediatrics adalah, susui bayi setidaknya satu tahun, sedangkan rekomendasi WHO, 2 tahun atau lebih.
  • Faktanya, tetap menyusui lebih mudah dilakukan dibanding menyapih.
  • Usahakan tetap menyusui membiasakan kakak menyesuaikan diri atau berbagi dengan adik. Peluang terwujud lebih besar jika Anda terus menyusui bayi dan kakak bersamaan (tandem nursing).

Stop jika:
  • Saat kehamilan dinyatakan berisiko tinggi oleh dokter, misalnya memiliki riwayat keguguran.
  • Bila ada kontraksi atau tanda-tanda persalian dini seperti nyeri pinggang bagian bawah, tekanan di dasar panggul, kram, keluar lender, darah atau air ketuban. Jika terjadi segera berbaring, hubungi dokter untuk mendapat jalan keluar terbaik.
Agar gizi cukup
Biasanya akan wajar jika timbul rasa khawatir bahwa dengan tetap memberikan ASI pada si sulung berarti Anda telah mengambil porsi zat gizi yang semestinya diberikan kepada janin. Namun tahukah Anda, alam telah membekali tubuh Anda untuk memprioritaskan pemberian zat gizi kepada janin yang sedang tumbuh tanpa mengurangi porsi yang disalurkan untuk membentuk ASI.
Untuk itu, Anda tak perlu khawatir janin atau kakaknya kekurangan gizi. Si kakak tak perlu disapih, apalagi jika usianya masih di bawah 6 bulan, mengingat ASI masih merupakan makanan utamanya sampai dia berusia 6 bulan.

Jika Anda memerhatikan pola makan dengan menjaga asupan  gizi yang seimbang dalam menu makanan sehari-hari dan mengonsumsi cairan yang cukup, yakni minimal 8 gelas per hari, maka keduanya akan mendapat asupan gizi yang baik pula. Selain itu, supaya tetap fit, jaga kondisi dan kesehatan tubuh dengan istirahat dan olahraga ringan dengan cuku. 

0 komentar:

Posting Komentar